RSS

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )



                                                                        PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
 
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA  KELAS V MADRASAH IBTIDA’IYAH MA’ARIF NU ALMUHTADI SENDANGAGUNG PACIRAN LAMONGAN

 Di ajukan sebagai tugas akhir semester mata kuliah ”PTK”



 





 Disusun oleh :
AHMAD SYAUQI ARIF


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAD
( STAIDRA )
KRANJI    -     PACIRAN     -      LAMONGAN
2013





 
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

I. JUDUL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA  KELAS V MADRASAH IBTIDA’IYAH MA’ARIF NU ALMUHTADI SENDANGAGUNG PACIRAN LAMONGAN
II. BIDANG KAJIAN
Pembelajaran Figih dan Pemberian Pekerjaan Rumah.
III. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problemmatika ( permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar ( SD ) dan Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sampai saat ini masih jauh dan apa yang kita harapkan. Betapa kita masih ingat dengan hangat akan standarisasi Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dengan nilai masing – masing mata pelajaran 4,51 dikeluhkan oleh semua para pendidik bahkan oleh orang – orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya tidak dapat lulus. Hal lucu yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah pemberian tugas berupa kepada siswa. Dengan pemberian pekerjaan rumah kepada siswa diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap meteri yang diberikan di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
  1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui tehnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih bagi siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan  ?
  1. Pemecahan Masalah
Siswa yang mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus tentunya akan menghasilkan atau menguasai yang berbeda pula dalam sebuah kelas atau kelompok bahkan perlakuan individual sekaligus dengan diberikanya perlakuan dan perhatian yang lebih baik dalam belajar di sekolah maupun di rumah, tentunya akan lebih baik pula penguasaan kertramilan atau konsep terhadap mata pelajaran – mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan pemberian PR secara rutin dan terorganisir dengan baik paling tidak akan mampu mengkondisikan dalam bentuk motifasi ekstinsik bagi siswa itu sendiri.
Moh. Uzer ( 1996:29) menjelaskan “Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, atau paksaan orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar, misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh orang tua untuk mendapatkan peringkat pertama.”
Demikian halnya dengan guru memberikan PR dengan harapan baik itu dirasa memaksa bagi siswa atau itu karena disuruh sebagai tugas dengan perasaan terpaksa, yang jelas mengkondisikan siswa harus belajar. Dengan pola demikian tentunya anak yang lebih banyak belajar dirumah akan lebih baik misalnya dalam mata pelajaran yang dikerjakan..
a.     Hipotensis
Hipotensisi yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
“ Melalui tehnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih bagi siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan.
V. TUJUAN PENELITIAN
1.  Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan belajar di rumah.
2.  Tujuan Khusus
Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini :
“Untuk mengetahui apakah melalui pemberian pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih bagi siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan..”

VI. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a.       Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan dapat lebih meningkatkan pemberdayaan pemberian pekerjaan rumah agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
b.       Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
c.       Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan pekerjaan rumah dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya. 
VII. KAJIAN PUSTAKA
  1. Landasan Teori
1.         Fiqih
Secara bahasa, fiqih berarti faham, dalam arti pengertian atau pemahaman yang mendalam yang menghendaki pengarahan potensi akal. Para Ulama’ Usul Fiqih mendefinisikan fiqih sebagai pengetahuan hukum-hukum Islam (Syarak) yang bersifat amali (amalan) melalui dalil-dalinya yang terperinci. Sedangkan para ulama’ Fiqih mendefinisikan feqih sebagai sekumpulan hukum amaliah yang di syariatkan dalam Islam.
Dengan demikian, pada definisi pertama terlihat bahwa seorang ahli fiqih bersifat aktif dalam memperoleh hukum-hukum itu sendiri, sedangkan pada definisi yang kedua seorang ahli fikih hanya memelihara atau menghafal hukum-hukum dari peristiwa yang ada.
2.                  Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dsb )supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Matematika.
3.                  Prestasi Belajar.
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787 ). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya
4.                  Teknik   
Dalam  umum bahasa Indonesia teknik diartikakan cara (kepandaian, dsb) membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenaan dengan kesenian  (purwadarminta,: 1035). Sedangkan teknik yang dimaksud disini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh guru yang akan dikenakan kepada siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
                                                                                                             
5.                  Pekerjaan rumah
 Pekerjaan rumah atau yang lazim disebut PR dalam bahasa Inggris “Homework “ yang artinya mengerjakan pekerjaan rumah. Dalam penilitian ini yang dimaksudkan dengan PR adalah sebuah tugas atau pekerjaan tertentu baik tertulis atau lisan yang harus dikerjakan diluar jam sekolah      (terutama dirumah) berkaitan dengan pelajaran yang telah disampaikan guru untuk meningkatkan penguasaan konsep atau ketrampilan dan sekaligus memberikan pengembangan.

VIII. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
  1. Setting  Penelitian
1.  Subjek penelitian
Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Desa Sendangagung Kecamatan Paciran kabupaten Lamongan, jumlah siswa 40 orang ( 30 laki-laki dan 20 Perempuan )
Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa kelas V telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas seperti PR, karena siswa kelas V telah mampu  membaca dan menulis serta pengalaman praktik yang cukup.  
2.  Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3.  Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 4 bulan Januari  s.d  April. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2009/2010.
4. Lama Tidakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan April, mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus III.
5. Karakteristik subjek penelitian
Tingkat kemampuan yang di miliki siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi sangatlah minim, terutama pada mata pelajaran Fiqih, Aspek substantive permasalahan yang ada pada mata pelajaran Fiqih ini adalah kurangnya pengalaman praktik amaliah dan kurangnya pemahaman teks tentang pelaksanaan ilmu Fiqih baik dalam materi Sholat, haji, puasa, zakat dan lain-lain.
Adapun latar belakang sosial yang dimiliki siswa kelas V Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif NU Almuhtadi tidaklah begitu mempengaruhi permasalahan ini karena tingkatan sosial mereka dalam taraf setara tidak ada yang di atas dan tidak ada yang di bawah. Sedangkan yang lebih mempengaruhi permasalahan ini adalah latar belakang ekonomi mereka, karena 80 % keadaan ekonomi mereka sangatlah memprihatinkan atau di bawah rata-rata.

6. Variabel yang diselidiki
Variabel yang di gunakan adalah varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

7. Data dan cara pengumpulannya
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.
Adapun Format data yang di guanakan adalah bersifat bersifat kualitatif, dan kuantitatif.
Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan adalah dengan cara  meguraikan data melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik),.

8. Indikator kinerja
Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (njumlah jenis dan atau tingkat kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
         Sebagai tolak ukur keberhasilan bagi peneliti yaitu siswa dapat melaksanakan praktek secara baik dan benar di bidang fiqih ibadah.
9. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1.       Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran, latian soal, pembahasan latian soal, tugas pekerjaan rumah ( kegiatan penelitian utama ) pembahasan PR, ulangan harian.

2.       Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup
a.     Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.
b.     Siklus II ( sama dengan I )
c.     Siklus III ( sama dengan I dan II )
3.     Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
IX. JADWAL PENELITIAN
NO
JENIS KEGIATAN
BULAN
1
Persiapan
Januari
2
Penyusunan Proposal
Januari
3
Penyerahan Proposal
Pebruari
4
Seleksi proposal
Pebruari
5
Pengumuman hasil
Pebruiari
6
Seminar hasil penelitian
Maret
7
Penyusunan Laporan
April  

X. BIAYA PENELITIAN
Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti, adapun biaya tersebut adalah :
No
Jenis Barang / Jenis Pengeluaran
Biaya
1
Foto Copy Lembaran Naskah
Rp  30.000
2
Kertas Folio / A4
Rp  65.000
3
Jilid Buku
Rp  12.000
4
Rental Komputer GITA
Rp  40.000
5
Transportasi
Rp    8.000
6
Lain-lain
Rp  20.000
Jumlah
Rp 175.000
 

XI. PERSONALIA PENELITI
Penelitian ini melibatkan Tim peneliti, identitas dari Tim tersebut adalah :
1. Nama                                      : AHMAD SYAUQI ARIF
    NIM                                       : 2006010521
    Pekerjaan                                :
    Tugas dalam penelitian           : Pengumpulan dan  Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
-Cet. 4- Jakarta: 1997.        

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar