TATA ADAT AMBALAN
Ir. SUKARNO DAN
RADEN DEWI SARTIKA
GUGUS
DEPAN MA MA’ARIF NU ALMUHTADI 24-17.055
SENDANGAGUNG PACIRAN
LAMONGAN
I.
TATA
ADAT
A. Pengertian
Tata Adat adalah suatu ikatan yang menjadi ciri khusus persaudaraan bakti
anggota Ambalan Gugus depan MA MA’ARIF NU
ALMUHTADI. 24-17.055.
Tata Adat Ambalan ini harus dibina supaya menjadi
ketentuan dari tata adat yang disepakati dan mengikat seluruh anggota Ambalan.
B. Kegunaan
Tata Adat ini digunakan sebagai pengikat hati nurani
seluruh anggota Ambalan Gudep MA MA’ARIF NU
ALMUHTADI.
II. TRADISI
ADAT AMBALAN
A. Nama Ambalan
1.
Gugus Depan 24-17.055 bernama Ambalan Ir
Sukarno
2.
Gugus Depan 24-17.055 bernama Ambalan Raden Dewi Sartika
B. Simbol Ambalan
1. Simbol Ambalan Ir Sukarno
2. Simbol Ambalan Raden Dewi Sartika
3. Arti
simbol Ambalan
a)
Badge Ambalan Ir Sukarno
1. Badge berbentu Bulat yang berarti kontinyu/istiqomah dalam melaksanakan kegiatan
pramuka di MA Almuhtadi
2.
Warna
dasar ungu melambangkan kretifitas berfikir dan bertindak
3.
Warna kuning
melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MA Almuhtadi mencapai kejayaan
dimasa depan.
4.
Warna merah
melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi masalah.
5.
Warna putih
melambangkan kesucian
lahir dan batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.
6.
Bintang
melambangkan sinar kebajikan dan keutamaan yang benar.
7.
Tulisan
berbunyi Ir. Sukarno, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi seorang pemimpin seperti Bapak Ir.
Sukarno
8.
24.17-055 adalah nomor
gudep MA Ma’arif NUAlmuhtadi
9.
Dua
buah tunas kelapa melambangkan Gerakan Pramuka Indonesia
10.
Keris adalah sebagai
pusaka ambalan Putra Ir. Sukarno yang
melambangkan ketajaman pikiran dan berjiwa karismatik.
11.
Kuncup bunga
yang sedang mekar dengan 10 kelopak melambangkan pengamalan dasa darma
b)
Badge Ambalan Raden Dewi Sartika
1. Badge berbentu Bulat
yang berarti kontinyu/istiqomah dalam melaksanakan kegiatan pramuka di MA Almuhtadi
2. Warna dasar hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran dan wawasan serta budi pekerti luhur
3.
Warna kuning
melambangkan iktikat bahwa gerakan pramuka MA Almuhtadi mencapai kejayaan
dimasa depan.
4.
Warna merah
melambangkan keteguhan jiwa, keberanian mental dalam menghadapi masalah.
5.
Warna putih
melambangkan kesucian
lahir dan batin dalam berfikir, berkata dan berbuat serta dalam mengambil
keputusan senantiasa menggunakan akal sehat yang dilandasi dengan kebenaran.
6.
Bintang
melambangkan sinar kebajikan dan keutamaan yang benar.
7.
Tulisan
berbunyi Raden Dewi Sartka, melambangkan bahwa Ambalan ini beriktikat menjadi seorang pemimpin seperti Ibu Raden
Dewi Sartika
8.
24.17-055 adalah nomor
gudep MA Ma’arif NUAlmuhtadi
9.
Dua
buah tunas kelapa melambangkan Gerakan Pramuka Indonesia
10.
Dua kapak adalah sebagai
pusaka ambalan Putri Raden Dewi Sartika
yang melambangkan kekuatan pikiran dan berjiwa ulet.
11.
Kuncup bunga
yang sedang mekar dengan 10 kelopak melambangkan pengamalan dasa darma
C. Pusaka Adat
1. Bersifat tetap :
Al-Qur’an dan Hadist
2. Bersifat tidak tetap :
Kapak
dan keris
D. Lambang Ambalan
Lambang Ambalan berwujud Badge yang ditempelkan pada lengan kiri seragam
Pramuka dan wajib dipakai bagi anggota yang telah dikukuhkan menjadi anggota Ambalan
oleh Pembina
E. Sandi Ambalan
Sandi Ambalan diucapkan pada setiap upacara resmi dalam suatu kegiatan baik
yang sifatnya didalam ruangan maupun diluar ruangan. Sandi ini diucapkan pada
upacara pembukaan dan penutupan dalam kegiatan yang bersifat formal.
Adapun bunyi Sandi Ambalan JBS dan RDS adalah sebagai berikut :
Sikap anggota Ambalan pada saat diucapkan Sandi :
a. Putra
Berdiri
tegap dengan sikap sempurna dan khidmat posisi tangan kanan menggenggam pita
leher dan dilipat serta ditaruh didada sebelah kiri tepat diatas detak jantung
bagi yang berseragam Pramuka dan sikap hormat bagi yang tidak berseragam.
b.
Putri
Berdiri
tegap dengan sikap sempurna dan khidmad posisi tangan kanan dilipat diatas
perut (seperti orang yang sedang melakukan Sholat).
F. Tali Jabatan
1.
Terdiri dari tiga untai benang yang
melambangkan TRI SATYA.
2.
Menjalar dua untai pilihan yang
masing-masing pilihan terdiri sepuluh ikatan melingkar yang melambangkan Dasa
Dharma dan lima ikatan melingkar melambangkan Pancasila.
3.
Tali Jabatan warna putih dipakai oleh
semua biro-biro,posisi dilengan kiri.
4.
Tali jabatan warna kuning dipakai oleh Krtua,
Sekretaris dan Bendahara, posisi dilengan kiri kecuali Ketua mengenakan
dilengan kanan.
G. Amsal Ambalan
Rela Dharma Bhakti Setia Insani Budi
Luhur Abdi Illahi Amar Ma’ruf Nahi Munkar Fastabiqul Khairaat.
H. Makanan dan minuman Adat
1. Makanan
Adat : Nasi kuning ( Muduk )
2.
Minuman Adat : Air putih
Makanan dan minuman ini dihidangkan pada saat Milad Ambalan dan Penerimaan
kunjungan Tamu Ambalan .
III. Jenis-Jenis Tata Adat Ambalan
A. Adat Pertemuan
1.
Adat ini digunakan untuk semua anggota
dalam acara formal .
a.
Acara dimulai dan di tutup dengan
membaca Surat Fatihah
b.
Setiap pembicaraan awal dan akhir
mengucapkan salam.
c.
Sepuluh menit sebelum acara dimulai
peserta harus siap.
d.
menghargai dan menghormati pendapat
orang lain.
2. Adat ini digunakan untuk semua
anggota dalam acara Non Formal .
a. Acara
dimulai dan di tutup dengan membaca Surat Fatihah
b. Setiap
pembicaraan awal dan akhir mengucapkan salam
c. 10
menit sebelum acara dimulai pesereta harus siap
d. Menghargai
dan menghormati pendapat orang lain.
e. Memberi
kultum setiap pertemuan secara bergilir.
B. Pakaian
1.
Acara Formal
* Putera
seragam pramuka ( PDH )
* Puteri
Seragam pramuka, berjilbab bagi muslimah dan menyesuaikan SK Kwarnas
bagi non muslim.
2. Acara Non Formal
* Putera pakaian bebas, rapi dan sopan
* Puteri
pakaian muslimah rapi dan sopan bagi muslimah dan non muslim menyesuaikan
3. Pakaian Adat
* Putera berpakaian PDH dengan
berselendang kain batik has daerah sendangagung.
* Putera
berpakaian PDH dengan berselendang kain batik has daerah sendangagung
C. Upacara Adat
1. Upacra adat pembukaan dan penutupan
2. Upacara adat pengukuhan anggota Ambalan
3. Upacara adat pelantikan bantara dan laksana
4. Upacara adat pelantikan BPH
5. Upacara adat Perpisahan
6. Upacara adat ulang tahun
9. Upacara adat ulang janji
D.
Pelaksanaan tata adat dilaksanakan oleh pemangku adat 24.17-055, bila
pemangku adat berhalangan hadir maka pemangku adat wajib mendelegasikan kepada Dewan Ambalan secara
tertulis
IV. SIDANG-SIDANG
Sidang ini dibagi menjadi tiga jenis :
1.
Sidang Mula
a.
Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan
yang melanggar tata susila adat Ambalan melalui lisan
b.
Anggota Ambalan yang melanggar akan
ditegur atau diperingatkan oleh pemangku adat
2. Sidang Madya
a.
Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan
yang melanggar tata suaila adat Ambalan
melalui lisan disertai tindakan
b.
Anggota Ambalan yang melanggar tata
susila diberi peringatan oleh pemangku adat dan diadakan pertemuan yang
direncanakan oleh pemangku adat.
c. Sidang madya ini dihadiri oleh :
·
Pemangku adat
·
Anggota yang terkena teguran
·
Ketua Ambalan
·
Sekretaris dan bendahara jika diperlukan
d. Jika anggota yang melanggar ketentuan diatas
berhalangan hadir, maka akan diberi surat pernyataan kesanggupan aktif atau
pengunduran diri.
3. Sidang Istimewa
a.
Sidang ini dikenakan bagi anggota Ambalan
yang melanggar tata susila adat Ambalan yang bersifat kriminal, mencemarkan
nama baik Ambalan.
b.
Anggota Ambalan yang melanggar tata
susila ini disidang dihadapan BPH gugus depan 24.17.055 MA ALMUHTADI
c.
Sangsi bagi anggota Ambalan yang
melanggar akan dikeluarkan sebagai anggota Ambalan dan wajib mengembalikan
segala atribut yang telah diberikan.
V. KETENTUAN UMUM
Hal-hal yang belum
ditetapkan dalam musyawarah Ambalan akan ditentukan oleh pemangku adat dengan
bantuan badan pengurus harian serta dewan kehormatan.
0 komentar:
Posting Komentar